Retret Kristiani di Sukabumi Diserang: Muhammadiyah Serukan Literasi Kebinekaan

 

 

 

Rumah Retret Dirusak, Tujuh Warga Jadi Tersangka

 

Sebuah rumah di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, yang digunakan untuk kegiatan retret umat Kristen, dirusak oleh sejumlah warga pada 28 Juni 2025. Rumah tersebut tengah digunakan oleh 36 jemaat, termasuk anak-anak dan pendamping, saat insiden terjadi. Polisi menetapkan tujuh orang sebagai tersangka, dengan peran mulai dari merusak pagar hingga menurunkan dan menghancurkan salib besar.

 

 

 

Muhammadiyah: Masyarakat Belum Paham Kebinekaan

 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menyoroti insiden ini sebagai cerminan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kebinekaan Indonesia. Ia menyebut bahwa warga di desa yang homogen secara agama sering kali merasa asing ketika ada komunitas berbeda keyakinan. Dadang menekankan pentingnya pendidikan multikultural, terutama di pedesaan, agar masyarakat lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan.

 

 

 

Imbauan Pemerintah dan Harapan Perdamaian

 

Bupati Sukabumi, Asep Japar, menyatakan bahwa persoalan ini telah diselesaikan dan meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum jelas. Ia mengajak warga untuk menjaga kedamaian dan saling menghormati antarumat beragama. Muhammadiyah juga mengingatkan agar penyelenggara kegiatan keagamaan mematuhi aturan bersama, termasuk tidak menjadikan rumah biasa sebagai tempat ritual tanpa izin yang jelas.